ADVERBIA KANARAZU, KITTO, TASHIKANI
DALAM KALIMAT BAHASA JEPANG
日 語 け 副詞 必 確
Skripsi
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memenuhi
Ujian Sarjana Program S1 Humaniora dalam Ilmu Bahasa dan Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Diponegoro
Oleh: Elga Haryadi 13050113130074
PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
ADVERBIA KANARAZU, KITTO, TASHIKANI
DALAM KALIMAT BAHASA JEPANG
日 語 け 副詞 必 確
Skripsi
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memenuhi
Ujian Sarjana Program S1 Humaniora dalam Ilmu Bahasa dan Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Diponegoro
Oleh: Elga Haryadi 13050113130074
PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
ii
HALAMAN PERNYATAAN
Dengan sebenarnya, penulis menyatakan bahwa skripsi ini disusun tanpa mengambil bahan hasil penelitian, baik untuk memperoleh suatu gelar sarjana atau diploma yang sudah ada di universitas lain maupun hasil penelitian lainnya. Penulis juga menyatakan bahwa skripsi ini tidak mengambil bahan dari publikasi atau tulisan orang lain kecuali yang sudah disebutkan dalam rujukan dan dalam Daftar Pustaka. Penulis bersedia menerima sanksi jika terbukti melakukan plagiasi/penjiplakan.
Semarang, Juni 2017 Penulis,
v
MOTTO
“Pada saatnya nanti, ikutlah mengubah jalannya sejarah.
Bayar dan tebuslah apa yang telah negara berikan kepada kalian,
dengan cara ikut berjuang mengurangi kemiskinan, keterbelakangan,
dan ketertinggalan. Teruslah belajar dengan gigih. Raihlah prestasi
setinggi-tingginya”.
vi
PERSEMBAHAN
Skripsi ini didekasikan untuk orang-orang yang tidak letih dan tidak pamrih memberikan bantuan, semangat, doa serta kasih sayang kepada penulis yaitu pada:
1. Ibu Ning, Bapak Pawit dan Adik tercinta, Meyla. 2. Eliz Sensei selaku Dosen Pembimbing Penulis. 3. Sensei-gata S1 Sastra Jepang.
4. Utami Sensei selaku Dosen Wali penulis.
5. Reny Sensei, Budi Sensei, dan Remi Kondo selaku pembimbing penulis dalam Lomba Benron Taikai Ke-VI Tingkat Provinsi Jawa Tengah, tahun 2016.
6. Teman-teman field trip Kepulauan Karimunjawa 2016. 7. Teman-teman seperjuangan, Sastra Jepang angkatan 2013.
8. Teman-teman Bidang Riset Himawari periode 2015/2016 dan seluruh Pengurus Himawari periode 2015/2016.
9. Teman-teman Pejuang Skripsi Bimbingan Eliz Sensei.
10.Teman-teman SosBun (Sosialita Bunpou), supootsuman dan Jepang Mantab.
vii
PRAKATA
Penulis memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan limpahan nikmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Penyelesaian skripsi ini tidak luput dari kemudahan, bantuan dan dukungan berbagai pihak. Penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Dr. Redyanto Noor, M.Hum. selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro Semarang.
2. Elizabeth Ika Hesti ANR, S.S., M.Hum. selaku Dosen Pembimbing Penulis. Terima kasih atas kesabaran dan waktu yang diberikan dalam membimbing saya. Semoga Sensei senantiasa diberikan kesehatan, rezeki dan umur panjang.
3. S. I. Trahutami, S.S., M.Hum. selaku Dosen Wali penulis. Terima kasih atas motivasinya, Sensei.
4. Reny Wiyatasari, S.S., M.Hum., dan Budi Mulyadi, S.Pd., M.Hum., dan Remi Kondo selaku pembimbing penulis dalam Lomba Benron Taikai Ke-VI Tingkat Provinsi Jawa Tengah, tahun 2016. Terima kasih atas ilmu dan bimbingannya. Sebuah pengalaman berharga bisa mengikuti lomba seperti ini.
viii
atas ilmu yang diberikan selama ini. Semoga kebaikan dan kesabaran sensei-gata mendapatkan pahala dari Allah awt.
6. Ibu, Bapak dan Dek Meyla yang selalu mendukung melalui doa serta kasih sayangnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. 7. Emi Moriya, Yorimitsu Rikako, Imai Momoko dan Kang Sung Hyon yang
sudah bersedia membantu mulai dari pengecekan teori, data hingga youshi. Semoga penulis bisa menyusul ke Jepang dan bertemu kembali.
8. Teman-teman seperjuangan, Sastra Jepang angkatan 2013 yang sangat penulis cintai. Terima kasih buat 4 tahunnya. Semoga tetap menjaga silaturahim sampai kapanpun dan dimanapun.
Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih ada kekurangannya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca guna perbaikan pada waktu yang akan datang.
Semarang, Juni 2017 Penulis,
x
3.1.1.1 Adverbia Kanarazu yang Memodifikasi Verba Aktivitas 28
3.1.1.2 Adverbia Kanarazu yang Memodifikasi Verba Statif .... 31
3.1.2 Struktur dan Makna Adverbia Kitto ... 32
3.1.2.1 Adverbia Kitto yang Memodifikasi Verba Aktivitas ... 32
3.1.2.2 Adverbia Kitto yang Memodifikasi Verba Statif ... 35
3.1.3 Struktur dan Makna Adverbia Tashikani ... 36
3.1.3.1 Adverbia Tashikani yang Memodifikasi Verba Aktivitas 37
xi
要 ... 63
DAFTAR PUSTAKA ... xv
LAMPIRAN ... xvii
xii
DAFTAR SINGKATAN
1. KL : Kala Lampau 2. PAR : Partikel 3. KOP : Kopula 4. NEG : Negasi 5. HOR : Hormat 6. ASP : Aspek 7. MOD : Modalitas
8. NBJ : Nihongo Bunkei Jiten 9. GKYJ : Genda Kokugo Yourei Jiten
xiii
INTISARI
Haryadi, Elga. 2017. “Adverbia Kanarazu, Kitto, Tashikani dalam Kalimat Bahasa Jepang”. Skripsi, Program Studi S1 Sastra Jepang, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro. Dosen Pembimbing Elizabeth Ika Hesti ANR, S.S., M.Hum.
Pada penulisan skripsi ini, penulis mengkaji tentang “Adverbia Kanarazu, Kitto, Tashikani dalam Kalimat Bahasa Jepang”. Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan struktur dan makna adverbia kanarazu, kitto dan tashikani serta mendeskripsikan relasi makna ketiga adverbia tersebut dalam kalimat bahasa Jepang.
Penulis memperoleh data dari novel, subscribe film, dan website Jepang. Data tersebut dikumpulkan dengan menggunakan teknik catat. Kemudian, untuk menganalisis struktur dan makna adverbia kanarazu, kitto dan tashikani menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sedangkan untuk mengetahui relasi makna ketiga adverbia tersebut menggunakan metode agih teknik subtitusi.
Berdasarkan analisis data, dapat disimpulkan bahwa adverbia kanarazu dapat memodifikasi verba aktivitas dan verba statif, serta menyebabkan penambahan makna keyakinan, niat, keinginan, kewajiban dan kebiasaan. Adverbia kitto dapat memodifikasi verba, adjektiva-I dan nomina, serta dapat menyebabkan penambahan makna keyakinan, niat, keinginan, kewajiban dan kebiasaan. Adverbia tashikani dapat memodifikasi verba aktivitas, adjektiva-I dan nomina, serta dapat menyebabkan penambahan makna keyakinan.
xiv
ABSTRACT
Haryadi, Elga. 2017. “Adverbia Kanarazu, Kitto, Tashikani dalam Kalimat
Bahasa Jepang”. Thesis, Department of Japanese Studies, Faculty of Humanities, Diponegoro University. The Advisor Elizabeth Ika Hesti ANR, S.S., M.Hum.
In this writing thesis, the writer discussed “The Adverb Kanarazu, Kitto, Tashikani in Japanese Sentence”. The aim of these research are to describe the structure and the meaning of Japanese adverb such as kanarazu, kitto and tashikani; and to describe the relation of meaning of those three kinds Japanese adverb.
The writer obtained the data from Japanese novel, film, as well as website. Those data were collected using note taking technique. Then, to analyze the structure and the meaning of adverb kanarazu, kitto and tashikani, the writer used descriptive qualitative method. Meanwhile, the writer applied distributional method and substitutional technique to depict the relation of those adverb’s third meaning.
Based on the data analysis, the result show that the adverb kanarazu can modify an activity verb and static verb, and it cause the adverb kanarazu to have more meaning; like certainty, intention, desire, obligation, and habit/routine. The adverb kitto can modify verb, adjactive-I and noun, and it cause the adverb kitto to have more meaning; like certainty, intention, desire, obligation, and habit/routine. The adverb tashikani can modify an activity verb, adjactive-I and noun, and it cause the adverb tashikani more meaning certainty.
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang dan Permasalahan
1.1.1 Latar Belakang
Bahasa merupakan alat komunikasi yang efektif antar manusia. Bahasa juga dapat dimanfaatkan untuk menyampaikan gagasan pembicara kepada pendengar atau penulis kepada pembaca di berbagai macam situasi (Sugihastuti, 2012:8). Sementara itu, Surono (2004:1) mengatakan bahwa bahasa merupakan ciptaan manusia yang berfungsi sebagai alat untuk menyampaikan perasaan dan pikiran seseorang kepada orang lain.
Ketika mempelajari bahasa asing, seringkali ditemukan persamaan atau kemiripan arti beberapa kata. Persamaan atau kemiripan beberapa kata ini biasanya ditemukan ketika mempelajari kosa kata, pola kalimat, menerjemahkan suatu bacaan, maupun mendengarkan ucapan langsung dari penutur aslinya.
banyak ditemukan dalam bahasa Jepang, sehingga menjadi salah satu penyebab kesulitan dalam mempelajari bahasa Jepang.
Biasanya kemiripan suatu kata ditemukan pada kosa kata dalam satu kelas kata yang sama. Baik verba (doushi), adjektiva (keiyoushi) maupun adverbia (fukushi). Namun penulis tertarik untuk meneliti kemiripan arti yang terdapat dalam
kelas kata keterangan atau adverbia. Adverbia dalam bahasa Jepang disebut fukushi. Sudjianto (2012:165) berpendapat bahwa fukushi merupakan kelas kata yang tidak mengalami perubahan bentuk dan dengan sendirinya dapat menjadi keterangan bagi kata walaupun tanpa mendapat bantuan dari kata-kata lain. Jidou Gengo Kenkyuukai (dalam Sudjianto 1989:92) menambahkan bahwa fukushi tidak dapat menjadi objek, predikat dan pelengkap. Beberapa fukushi yang memiliki kemiripan arti terdapat pada contoh kalimat di bawah ini.
(1) 九時 必 参
(GKYJ, 2000:211) Ku / ji / ni / kanarazu / mairimasu.
Sembilan / jam / PAR / pasti / datang: HOR.
‘Saya pasti datangjam sembilan.’
Adverbia kanarazu ‘pasti’ pada kalimat (1) memodifikasi verba mairimasu ‘datang’ yang merupakan bentuk sopan (kenjougo) dari verba kimasu. Adverbia kanarazu
(2) 今度 来 く い
(GNMRS, 1987:206) Kondo / no / paatii / ni / wa /kitto / ki-kudasai / ne.
Nanti / PAR/ pesta / PAR / PAR / pasti / datang-MOD / PAR.
‘Pastikan datangya, ke pesta nanti.’
Pada kalimat (2), adverbia kitto ‘pasti’ memodifikasi verba bentuk perintah kite kudasai ‘datanglah’. Adverbia kitto ‘pasti’ menyebabkan penambahan makna adanya permintaan yang kuat. Sehingga pada kalimat (2) secara keselururhan menyatakan bahwa pembicara meminta agar lawan bicara memastikan datang ke pesta nanti.
(3) 確 語 日 人 い
(Kobayashi, 1992:3)
Tashikani/ doitsu-go / wa / nihonjin / ni / totte / muzukashii / desu.
Pasti / bahasa Jerman/ PAR / orang Jepang/ PAR / bagi / sulit / KOP.
‘Bagi orang Jepang, bahasa Jerman pasti sulit.’
Adverbia tashikani ‘pasti’ pada kalimat (3) memodifikasi adjektiva-I muzukashii
‘sulit’. Adverbia tashikani ‘pasti’ menyebabkan penambahan makna adanya tanpa keraguan. Sehingga pada kalimat (3) secara keseluruhan menyatakan bahwa bahasa Jerman pasti sulit bagi orang Jepang.
Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa kata kanarazu, kitto dan tashikani merupakan adverbia yang menunjukkan kepastian. Oleh karena itu,
1.1.2 Permasalahan
Berdasarkan latar belakang masalah, permasalahan yang dikaji adalah sebagai berikut.
1. Bagaimanakah struktur dan makna adverbia kanarazu, kitto dan tashikani dalam kalimat bahasa Jepang?
2. Bagaimanakah relasi makna adverbia kanarazu, kitto dan tashikani dalam kalimat bahasa Jepang?
1.2 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini sebagai berikut.
1. Untuk mendeskripsikan struktur dan makna adverbia kanarazu, kitto dan tashikani dalam kalimat bahasa Jepang.
2. Untuk mendeskripsikan relasi makna adverbia kanarazu, kitto dan tashikani dalam kalimat bahasa Jepang.
1.3 Ruang Lingkup Penelitian
makna (Verhaar, 1996:13). Penelitian ini juga akan membatasi bahasan struktur dan makna adverbia kanarazu, kitto dan tashikani serta menjelaskan relasi makna ketiga adverbia tersebut dalam kalimat bahasa Jepang.
1.4 Metode Penelitian
Metode dalam ilmu pengetahuan adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditemukan Djajasudarma (2010:65).
Menurut Macaulay (dalam Ullmann 2012:178), metode terbaik untuk pembatasan sinonim adalah tes subtitusi (penyulihan, penggantian). Cara ini adalah satu prosedur fundamental dalam linguistik modern dan dalam hal sinonim, cara ini akan menjawab persoalan apakah dan seberapa jauh kata-kata yang bersinonim itu dapat dipertukarkan.
Sementara itu, Mahsun (2007:70) mengemukakan pada bagian metode penelitian dijelaskan cara-cara penelitian itu dilakukan, yang di dalamnya mencakup bahan atau materi penelitian, alat, jalan penelitian, variabel dan data yang hendak disediakan dan analisis data.
Pada penelitian ini, ada beberapa tahapan yang dilakukan penulis yaitu:
1.4.1 Metode Pengumpulan Data
Andaawea, serta dari Website Jepang www.asahi.com dan www.ejjeweblio.jp. Data tersebut dianalisis menggunakan dengan teknik catat. Teknik catat menurut Sudaryanto (1993:135) merupakan kegiatan melakukan pencatatan data yang segera dilanjutkan dengan klarifikasi.
1.4.2 Metode Analisis Data
Analisis data merupakan upaya yang dilakukan untuk mengklarifikasi dan mengelompokkan data (Mahsun, 2007:279).
1.4.3 Metode Pemaparan Hasil Analisis Data
Pada tahap penyajian analisis data dilakukan secara informal. Metode informal yaitu perumusan dengan menggunakan kata-kata biasa, temasuk penggunaan terminologi yang bersifat teknis (Mahsun, 2007:116).
1.5 Manfaat Penelitian
Sementara itu, penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut.
1. Secara praktis, penelitian ini dapat bermanfaat dalam pembelajaran bahasa Jepang, khususnya mengenai adverbia kanarazu, kitto dan tashikani dalam bahasa Jepang.
2. Secara teoritis, penelitian ini dapat memberikan referensi pada pengembangan bahasa maupun menjadi masukan bagi penyusun buku dan sejenisnya. Selain itu juga diharapkan memberikan pengetahuan kepada pembelajar mengenai persamaan dan perbedaan adverbia kanarazu, kitto dan tashikani dalam kalimat bahasa Jepang.
1.6 Sistematika Penulisan
Proposal ini akan disusun secara sistematis dalam beberapa bab yaitu: Bab I : Pendahuluan
Bab II : Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori
Bab ini berisi tinjauan pustaka atau penelitian terdahulu yang berhubungan dengan adverbia kanarazu, kitto dan tashikani dalam kalimat bahasa Jepang. Sedangkan kerangka teori membahas mengenai definisi sintaksis, semantik, kelas kata, adverbia, adverbia kepastian, adverbia kanarazu, adverbia kitto dan adverbia tashikani. Bab III : Pemaparan Hasil dan Pembahasan
Bab ini pemaparan hasil analisis, pembahasan struktur dan makna, serta persamaan dan perbedaan adverbia kanarazu, kitto dan tashikani dalam kalimat bahasa Jepang.
Bab IV : Penutup
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI
2.1 Tinjauan Pustaka
Kajian tentang adverbia dalam kalimat bahasa Jepang telah banyak dilakukan. Namun permasalahan terkait adverbia kanarazu, kitto, dan tashikani belum banyak diteliti, sehingga referensi bacaan utamanya dalam bentuk skripsi masih sangat terbatas.
Penelitian sebelumnya yang relevan dengan penelitian “Adverbia Kanarazu, Kitto, Tashikani dalam Kalimat Bahasa Jepang” ini adalah penelitian yang berjudul
zettai tidak dapat menggantikan kitto bila diikuti oleh modalitas ~darou, ~deshou,
~yo dan sebagainya.
Perbedaan penelitian Made Henra Dwikarmawan dengan penelitian penulis yaitu penulis meneliti tentang struktur dan makna adverbia kanarazu dan kitto, kemudian membandingkannya dengan adverbia tashikani. Adverbia tashikani juga merupakan adverbia yang mengandung makna kepastian. Penulis juga mendeskripsikan persamaan dan perbedaan ketiga tersebut dalam kalimat bahasa Jepang. Selain itu, data yang penulis gunakan dalam penelitian ini tidak hanya diperoleh dari satu sumber, melainkan dari beberapa sumber seperti cerpen, komik, film dan website Jepang.
2.2 Kerangka Teori
Ada beberapa teori yang penulis gunakan sebagai landasan untuk mengarahkan dan memahami penelitian ini. Teori ini berkaitan dengan sintaksis, semantik, sinonim, kelas kata, adverbia, adverbia kepastian, adverbia kanarazu, kitto, dan tashikani.
2.2.1 Sintaksis
11
penggabungan kata”, dulu ada juga ahli uang menyebutnya dengan istilah
koubunron (構 文 論) bermakna “Ilmu pembentukan kalimat”. Sementara itu, sintaksis menurut Kazama, dkk (2004:58) adalah:
文 句 う 大 単位 構成 語 う 小 単位 並
方 規則性 あ 文 講告 あ いう
文 構告 研究 言語学 統語論 統辞論 構文論
(syntax) いう
‘Karena ada aturan penataan satuan terkecil seperti kata, maupun satuan terbesar seperti frasa dan kalimat, maka dapat dikatakan bahwa di dalam kalimat juga memiliki struktur. Cabang linguistik yang meneliti tentang
struktur kalimat disebut sintaksis.’
Selanjutnya, Koizumi (1993:155) menambahkan bahwa
統語論 語 配列 相互関係 扱う部門 あ 統語論 入
あ 語 論 け い
‘Sintaksis adalah ilmu yang meneliti tentang susunan kata dan hubungannya satu dengan yang lain. Ketika memasuki ilmu sintaksis, maka akan dibahas
arti kata yang sebenarnya.’
Dari penjelasan teori di atas dapat dinyatakan bahwa sintaksis merupakan cabang ilmu yang mempelajari struktur kalimat dan mengkaji hubungan satu dengan yang lainnya.
2.2.2 Semantik
semaino ‘menandai’. Istilah tersebut digunakan para pakar bahasa yang menyebut bagian ilmu bahasa yang mempelajari makna. Djadjasudarma (1999:1) menambahkan semantik merupakan bagian dari tiga tataran bahasa yang meliputi fonologi, tata bahasa (morfologi-sintaksis) dan semantik itu sendiri. Adapun definisi semantik menurut Kazama, dkk (2004:83) yaitu
文 形態素 集合 あ 句 文 意味 あ 語 形態素
文 意味 対象 言語学 意味論 (semantics) いう
‘Kumpulan kata ataupun morfem yang membentuk frasa dan kalimat
memiliki makna. Cabang linguistik yang mengkaji tentang makna kata,
morfem, dan kalimat disebut semantik.’
Objek studi semantik adalah bahasa dengan berbagai komponen dan tatarannya. Komponen bahasa adalah leksikon atau kosa kata dari bahasa tersebut, sedangkan tataran bahasa adalah fonologi dan gramatika atau tata bahasa yang mencangkup tataran fonologi dan sintaksis (Suwandi, 2008:16).
2.2.3 Sinonim
Sinonim atau sinonimi adalah hubungan semantik yang menyatakan adanya kesamaan makna antara satu satuan ujaran dengan satuan ujaran lainnya (Chaer, 1994:297). Akimoto (2001:112) menjelaskan tentang definisi sinonim sebagai berikut.
語 語 意味 関係 考え く
果物 美 い い う 語 語 意
味領域 場合 あ う 意味 く似 い 単語
13
‘Ada kesamaan makna seperti (haha) dengan (ofukuro), (banana) dengan (kudamono), (utsukushii) dengan (kirei) ketika memikirkan hubungan kata dengan arti kata. Kelompok kata yang maknanya hampir mirip seperti ini
disebut sinonim.’
Sementara itu, Momiyama (dalam Sutedi, 2003:120) memberikan beberapa pemikiran tentang cara mengidentifikasi sebuah sinonim, seperti berikut.
a. Chokkanteki (intuitif bahasa) bagi para penutur asli dengan berdasarkan pada pengalaman hidupnya.
b. Beberapa kata jika diterjemahkan ke dalam bahasa asing, menjadi satu kata. c. Dapat menduduki posisi yang sama dalam suatu kalimat dengan perbedaan
makna yang kecil.
d. Dalam menegaskan suatu makna, kedua-duanya bisa digunakan secara bersamaan (sekaligus).
Cara yang paling mudah dilakukan orang asing, yaitu cara yang kedua, kendatipun akan melahirkan suatu pandangan yang berbeda.
2.2.4 Kelas Kata
Sutedi (2011:44) membagi jenis kata atau hinshi bunrui dalam bahasa Jepang menjadi enam bagian besar berikut ini.
1. Meishi atau nomina yaitu kata benda yang bisa berfungsi sebagai subjek atau objek dalam kalimat, bisa diawali dengan kata tunjuk kono, sono, ano
‘ini, itu, dana’ dan bisa berdiri sendiri.
2. Doushi atau verba yaitu kata yang berfungsi menjadi predikat dalam suatu kalimat, mengalami perubahan bentuk dan bisa berdiri sendiri.
3. Keiyoushi atau adjektiva yaitu kata yang mengalami perubahan bentuk dan bisa berdiri sendiri.
4. Fukushi atau adverbia yaitu kata keterangan dan tidak mengalami perubahan bentuk.
5. Jodoushi atau kopula yaitu kata kerja bantu, mengalami perubahan bentuk, tetapi tidak bisa berdiri sendiri.
Sementara itu, Nitta (2010:96) menambahkan bahwa jenis-jenis verba berdasarkan aspeknya menjadi dua, yaitu:
1. Ugoki doushi atau verba aktivitas, yaitu verba yang menyatakan aktivitas. Dilihat dari sudut pandang pelaku dan aktivitasnya, verba aktivitas dibagi menjadi shutai dousa doushi ‘verba berdasarkan tindakan pelaku’ (asobu
‘bermain’, tateru ‘mendirikan’) dan shutai henka doushi ‘verba berdasarkan
perubahan pelaku’ (sinu ‘meninggal’, taoreru ‘tumbang’). Kemudian dilihat dari waktu aktivitasnya, dibagi menjadi setsuzoku doushi ‘verba
berkelanjutan’ (asobu ‘bermain’, tateru ‘mendirikan’) dan shunkan doushi
‘verba sekejap’ (sinu ‘meninggal’, moukeru ‘menyediakan’).
2. Joutai doushi atau verba statif, yaitu verba yang tidak menyatakan aktivitas. Contoh: aru ‘ada’.
Berikut ini adalah penjelasan kelas kata yang dapat dimodifikasi oleh adverbia kanarazu, kitto dan tashikani yaitu:
1) Doushi ‘verba’, yaitu kata berfungsi sebagai predikat dalam suatu kalimat, mengalami perubahan bentuk dan bisa berdiri sendiri.
- Ugoki doushi ‘verba aktivitas’, yaitu verba yang menyatakan aktivitas. - Joutai doushi ‘verba statif’, yaitu verba yang tidak menyatakan aktivitas. 2) Meishi ‘nomina’, yaitu kata yang menyatakan orang, benda, peristiwa dan
dapat berfungsi sebagai subjek maupun predikat.
15
2.2.5 Adverbia
Fungsi gramatikal yang paling banyak variasinya adalah pelengkap. Pelengkap merupakan informasi tambahan yang diberikan oleh penutur untuk melengkapi keterangan yang hendak disampaikan kepada petutur agar supaya komunikasi berjalan menjadi mulus (Tjandra, 2013:36).
Nitta (1997:107) menjelaskan bahwa adverbia adalah sebagai berikut.
副詞 動詞 形容詞 副詞 修飾 活用 い
‘Adverbia (kata keterangan) merupakan kelas kata yang berfungsi menerangkan verba, adjektiva maupun adverbia lain tanpa mengalami
perubahan bentuk.’
Pendapat di atas juga diperkuat oleh pandangan dari Masuoka dan Takubo (1993:41) yang menyatakan bahwa
副詞 述語 修飾語 働く 原則 語 いう
‘Adverbia merupakan kata yang berfungsi untuk menerangkan predikat.’
Sehingga dapat disimpulkan bahwa adverbia merupakan kelas kata yang berfungsi menerangkan predikat baik verba, adjektiva maupun adverbia lain tanpa mengalami perubahan bentuk. Adapun jenis-jenis fukushi menurut Masuoka dan Takubo (1993:41-48) antara lain sebagai berikut.
1. 様態 副詞 (Youtai no Fukushi)
動 あ 表 副詞 様態 副詞 いう
Adapun adverbia yang termasuk jenis ini adalah yukkuri, iyaiya, kowagowa, gussuri, bonyari, dan lain-lain.
Selain dapat menerangkan suatu keadaan atau aktivitas, youtai no fukushi juga dapat menerangkan sebagai berikut.
様態 副詞 動 主体 意 有無 表 含
‘Pada youtai no fukushi ini, juga digunakan untuk menyatakan ada atau
tidaknya suatu keinginan dari pelaku aktivitas.’
Sedangkan adverbia yang termasuk jenis ini adalah wazawaza, aete, ukkari, omowazu dan lain-lain.
2. 程度 副詞 (Teido no Fukushi)
程度 副詞 一般 状態述語 文 用い 動態述語 文
い 人 感情 表 動詞 的 変 表 述語 文
場合 程度 副詞 用い
‘Teido no fukushi pada umumnya digunakan pada kalimat yang predikatnya menerangkan suatu keadaan, namun juga dapat digunakan pada kalimat yang predikatnya menerangkan perasaan seseorang. Teido no fukushi juga digunakan pula pada kalimat yang predikatnya menerangkan suatu
perubahan.’
misalnya terdapat pada contoh di bawah ini.
(4) 今回 試験 少
17
Adverbia yang termasuk jenis ini adalah taihen, totemo, hijouni, osoroshiku, hidoku dan lain-lain.
misalnya terdapat pada contoh di bawah ini.
(6) 店 人 い いい
‘Hampir semua orang sudah berkumpul.’
Adverbia yang termasuk jenis ini adalah takusan, ippai, tappuri, dossari, daibu, zuibun dan lain-lain.
4. ン 副詞 (Tensu-asupekuto no Fukushi)
ン 副詞 発 時点 基準 当 態 時 立置
け いう
‘Yang dimaksud dengan tensu no fukushi adalah adverbia yang digunakan untuk menerangkan waktu terjadinya suatu peristiwa sebagai kriteria waktu yang diucapkan.’
Adverbia yang termasuk jenis ini adalah katsute, izure, mousugu, korekara, sakihodo, nochihodo dan lain-lain. Sementara itu, yang dimaksud dengan
副詞 態 発生 展開 近接 完了
復 順子 等 関 柄 表 いう
‘Asupekuto no fukushi merupakan adverbia yang digunakan untuk menerangkan suatu hal yang berkaitan dengan terjadinya serta berkembangnya suatu peristiwa (urutan, permulaan, kelanjutan dan
berakhirnya sebuah peristiwa).’
Adverbia yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah imanimo, sudeni, moo, tokkuni dan lain-lain.
5. 陳述 副詞 (Chinjutsu no Fukushi)
文 表現 呼応 副詞 陳述 副詞 いう
‘Yang dimasud dengan chinjutsu no fukushi adalah adverbia yang berpasangan dengan ungkapan modalitas di akhir kalimat.’
misalnya terdapat pada contoh berikut ini.
(8) 問題 調 く い
Zehi / kono / mondai / o / shirabe-te kudasai.
Betul-betul / ini / soal / PAR / periksa-MOD.
‘Tolong periksa soal ini betul-betul.’
Adverbia yang termasuk jenis ini adalah kitto, kanarazu, zettai, tashika, masaka, nandemo, marude dan lain-lain.
6. 評価 副詞 (Hyouka no Fukushi)
当 柄 対 評価 表 副詞 評価 副詞 呼
‘Hyoka no fukushi merupakan adverbia yang digunakan untuk menyatakan penilaian terhadap suatu hal atau perkara.’
19
(9) 当然 い結果 出
Touzen, / yoi / kekka / wa / de-na-katta.
Tentu, / baik / hasil / PAR / keluar-NEG-KL.
‘Tentu hasil yang baik tidak akan keluar.’
Pada contoh kalimat di atas juga bisa diubah ke dalam kalimat berikut ini.
(10) い結果 出 当然
Yoi / kekka / wa / de-na-katta / no / wa, / touzen.
Baik / hasil / PAR / keluar-NEG-KL / PAR / PAR, / tentu.
‘Tentu hasil yang baik tidak akan keluar.’
Sedangkan yang termasuk jenis adverbia ini adalah ainiku, saiwai, touzen, mochiron, tamatama dan lain-lain.
7. 発言 副詞 (Hatsugen no Fukushi)
当 発言 う 態度 行う 表 副詞 発言 副詞
呼
‘Hatsugen no fukushi merupakan adverbia yang digunakan untuk menyatakan makna dengan sikap yang seperti apakah sesuatu hal
diutarakan.’
misalnya terdapat pada contoh di bawah ini.
(11) 実 私 理 い
Jitsuwa, / watashi / ni / mo / sono / riyuu / wa / wakara-nai.
Sebenarnya, / saya / PAR / PAR / itu / alasan / PAR / mengerti-NEG.
‘Sebenarnyasaya juga tidak mengerti dengan alasan itu.’
Adverbia yang termasuk jenis ini adalah jitsuwa, jissaiwa, hontouwa, iwaba, tatoeba dan lain-lain.
ungkapan modalitas kalimat. Adverbia kanarazu, kitto dan tashikani dapat berpasangan dengan modalitas ~darou, ~deshou, ~tai, ~rashii, ~you, dan lain-lain.
2.2.6 Adverbia Kepastian
Menurut Moeliyono, dkk (2007:847) adverbia ‘pasti’ memiliki makna yang sama dengan kata ‘sudah tetap’ ; ‘tidak boleh tidak’ ; ‘tentu’ ; ‘mesti’. Misalnya:
- Dia sudah berjanji besok pasti datang
- Jika diberkahi Tuhan, usaha kita pasti berhasil
Adapun adverbia kepastian menurut Chaer (2009:69) adalah adverbia yang menyatakan tindakan atau keadaan yang pasti terjadi maupun yang diragukan kejadiannya.
1. Adverbia ‘pasti’ yang digunakan untuk menyatakan ‘kepastian’ dapat ditempatkan pada awal kalusa, di sebelah kanan subjek, atau pada akhir klausa. Contoh:
- Pasti dia datang - Dia pasti datang - Dia datang pasti
Yang dijelaskan oleh adverbia ‘pasti’ dapat mengacu pada tindakan, pada keadaan, atau pada suatu hal. Jadi, adverbia ‘pasti’ dapat mendampingi
kategori verba, adjektiva maupun nomina. Misalnya: - Dia pasti datang
21
- Yang mencuri bukumu pasti dia
2. Adverbia ‘tentu’ digunakan untuk menyatakan ‘kepastian’ dapat digunakan
untuk mengganti adverbia ‘pasti’. Contoh:
- Tentu dia datang
Pasti
- Dia tentu datang
pasti
- Dia datang tentu pasti
Adverbia kanarazu, kitto dan tashikani termasuk ke dalam adverbia yang menyatakan kepastian. Sehingga jika ketiga adverbia tersebut diartikan ke dalam
bahasa Indonesia, maka memiliki arti ‘pasti’. Kata ‘pasti’ juga bisa diganti dengan kata ‘tentu’.
2.2.7 Adverbia Kanarazu
kanarazu menurut Sunagawa (1998:82) yaitu digunakan untuk menyatakan niat,
keinginan dan keharusan.
Dari pemaparan ketiga teori di atas dapat disimpulkan bahwa adverbia kanarazu memiliki makna menyatakan keyakinan, kebiasaan, niat, keinginan dan keharusan. Berikut merupakan beberapa kalimat adverbia kanarazu.
(12) あ 人 必 帰 来
(GKYJ, 2000:211) Ano / hito / wa / kanarazu / kaet-te kimasu.
Itu / orang / PAR / pasti / pulang-MOD.
‘Orang itu pasti pulang.’
Adverbia kanarazu ‘pasti’ pada kalimat (12) memodifikasi verba kaette kimasu
‘pulang’. Adverbia kanarazu pada kalimat di atas menyebabkan penambahan makna keyakinan yang kuat. Sehingga pada kalimat (12) secara keseluruhan mengandung makna bahwa pembicara yakin jika orang yang sedang dibicarakan pasti pulang kembali.
(13) 私 必 行く
(www.ejje.weblio.jp) Watashi / wa /kanarazu/ soko / ni / iku.
Saya / PAR / pasti / sana / PAR / pergi.
‘Saya pasti pergi ke sana.’
23
(14) 招待あ う い 必 う い
(NBJ, 1998:82) Go / shoutai / arigatou gozaimasu. / Kanarazu / ukagaimasu.
HOR / undangan / terima kasih. / Pasti / datang : HOR.
‘Terima kasih atas undangannya. Saya pasti datang.’
Adverbia kanarazu ‘pasti’ pada kalimat (14) memodifikasi verba ukagaimasu
‘datang’. Adverbia kanarazu pada kalimat di atas menyebabkan penambahan makna niat pembicara memiliki penekanan yang lebih. Sehingga kalimat (14) secara keseluruhan mengandung makna bahwa pembicara berniat untuk bisa datang ke acara lawan bicara.
Pada kalimat (15), adverbia kanarazu ‘pasti’ memodifikasi verba bentuk perintah oyomi kudasai yang menyebabkan adanya penambahan makna permintaan pembicara memiliki penekanan yang lebih. Sehingga pada kalimat (15) secara keseluruhan mengandung makna bahwa pembicara meminta lawan bicara untuk membaca.
‘Matsuda setiap pagi pasti tiba di kantor sebelum pukul 9.’
berupa kebiasaan. Sehingga pada kalimat (16) menyatakan bahwa pembicara selalu datang ke kantor sebelum pukul 9.
2.2.8 Adverbia Kitto
Menurut Ichikawa (2000:257), adverbia kitto memiliki makna menyatakan keyakinan yang kuat. Sedangkan menurut Hiroshi (1999:42), adverbia kitto memiliki makna menyatakan keyakinan, kebiasaan, niat dan keharusan. Adverbia kitto menunjukkan pendapat yang merujuk kepada pendapat pembicara. Adverbia kitto yang menyatakan keyakinan menimbulkan makna tanpa keraguan. Sedangkan
adverbia kitto yang menyatakan kebiasaan menimbulkan makna adanya situasi yang terjadi secara berulang-ulang tanpa terkecuali. Adapun kitto menurut Sunagawa (1998:98) memiliki makna menyatakan niat, keinginan dan keharusan.
Berdasarkan pemaparan ketiga teori di atas dapat disimpulkan bahwa adverbia kitto memiliki makna menyatakan keyakinan, kebiasaan, niat, keinginan dan keharusan. Berikut beberapa contoh kalimat adverbia kitto.
(17) 今週 私 家 い
(Kobayashi, 1992:3) Konshuu, / watashi / wa / kitto / ie / ni / imasu.
Minggu ini, / saya / PAR / pasti / rumah / PAR / ada.
‘Minggu ini saya pasti adadi rumah.’
25
(18) 来 く い 待 い
(NBJ, 1998: 98)
Kitto / ki-te kudasai / yo. / O / machishi-teimasu / kara.
Pasti / datang -MOD / PAR./ HOR / menunggu-ASP / karena.
‘Pastikan untuk datang, ya. Karena saya akan menunggu.’
Pada kalimat (18), adverbia kitto ‘pasti’ memodifikasi kite kudasai yang berfungsi menunjukkan makna permitaan kepada lawan bicara untuk datang. Sehingga pada kalimat di atas pembicara meminta lawan bicara untuk datang karena dia sudah menunggunya.
2.2.9 Adverbia Tashikani
Menurut Kobayashi (1992:16), adverbia tashikani memiliki makna untuk menyatakan keyakinan. Sedangkan adverbia tashikani menurut Sunagawa (1998:98) menyatakan keyakinan yang diutarakan oleh pembicara.
Kedua pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa adverbia tashikani memiliki makna menyatakan keyakinan yang diutarakan oleh pembicara. Berikut beberapa contoh kalimat adverbia tashikani.
(19) 確 小林先生 う 時頃学校 来
(Kobayashi, 1992:3)
Tashikani/ Kobayashi / sensei / wa / kinou / san-ji / goro / gakkou / e /
Pasti / Kobayashi / SUF / PAR / kemarin / pukul-tiga / sekitar / sekolah / PAR /
kimashi-ta.
datang-KL.
penambahan makna tidak salah lagi. Sehingga pada kalimat (19) secara keseluruhan menyatakan bahwa Burouchi pasti orang Brazil.
(20) 確 い い う 海 旅館
(Kobayashi, 1992:9) Sorya, / tashikani / oshii/ darou. / Umi / no / soba / no / ryokan / Nah, / pasti / enak / MOD. / Laut / PAR / sebelah / PAR / tempat penginapan /
da / mon.
KOP / MOD.
‘Nah, ini pasti enak. Karena tempat penginapannya di sebelah laut.’
Pada kalimat (20), adverbia tashikani ‘pasti’ memodifikasi adjektiva-I oishii ‘enak’. Adverbia tashikani ‘pasti’ menyebabkan penambahan makna keyakinan yang kuat. Sehingga pada kalimat (20) menyatakan bahwa tempat tersebut pasti enak, karena letaknya berada di sebelah laut.
(21) 確 ブ 人
(Kobayashi, 1992:3) Boriuchi / san / wa / tashikani / burajiru / no / hito / desu.
Boriuchi / SUF / PAR / pasti / Brazil / PAR / orang / KOP.
‘Boriuchi pasti orang Brazil.’
27
BAB III
PEMAPARAN HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis memaparkan analisis struktur dan makna adverbia kanarazu, kitto dan tashikani serta persamaan dan perbedaan ketiga adverbia tersebut dalam kalimat bahasa Jepang untuk mengetahui sejauh mana ketiga adverbia tersebut dapat disubtitusikan dalam kalimat bahasa Jepang. Penulis menemukan 55 data, yang terdiri dari adverbia kanarazu sebanyak 20 data, adverbia kitto sebanyak 20 data, dan adverbia tashikani sebanyak 15 data.
3.1 Struktur dan Makna Adverbia Kanarazu, Kitto dan Tashikani
3.1.1 Struktur dan Makna Adverbia Kanarazu
Berdasarkan analisis data, didapatkan bahwa adverbia kanarazu yang
3.1.1.1 Adverbia Kanarazu yang Memodifikasi Verba Aktivitas
Penulis menemukan 16 data terkait dengan adverbia kanarazu ‘pasti’ yang memodifikasi verba aktivitas. Namun penulis menggunakan 6 data untuk menganalisis struktur dan makna. Berikut adalah kalimat yang mengandung adverbia kanarazu ‘pasti’ yang memodifikasi verba aktivitas.
(22) 必 あ 待 。
(Hanamoyu, Eps.5, 09:41)
Haha / wa / kanarazu / anata / o / mat-temasu / yo.
Ibu / PAR / pasti / kamu / PAR / menunggu-ASP / PAR.
‘Ibu pasti sedang menunggumu.’
Adverbia kanarazu ‘pasti’ pada kalimat (22) memodifikasi verba matsu ‘menunggu’ dalam bentuk ~temasu menjadi mattemasu yang menyatakan aktivitas tersebut sedang berlangsung. Adverbia kanarazu ‘pasti’ pada kalimat di atas menyebabkan terjadinya penambahan makna yaitu tidak salah lagi atau tanpa ada keraguan. Kalimat tersebut diucapkan ketika pembicara memperoleh informasi dari luar. Sehingga kalimat (22) secara keseluruhan menyatakan bahwa saat ini Ibu pasti
(23) secara keseluruhan menyatakan bahwa pembicara memiliki niat yang kuat untuk kembali ke tempat itu lagi.
(24) 必 英語 う 頑張 い 。
(www.ejje.weblio.jp)
Kanarazu / eigo / o / hanaseru / you / ni / ganbari-tai / desu.
Pasti / bahasa Inggris/ PAR/ bisa berbicara / agar/ PAR/ bersemangat-MOD / KOP.
‘Saya pasti ingin bersemangat agar bisa berbicara menggunakan bahasa Inggris.’
Pada kalimat (24), adverbia kanarazu ‘pasti’ memodifikasi verba ganbaru
‘bersemangat’. Bentuk ~tai pada kata ganbaritai menyatakan keinginan pembicara. Adverbia kanarazu ‘pasti’ pada kalimat di atas menyebabkan penambahan makna adanya keinginan yang kuat. Sehingga pada kalimat (24) secara keseluruhan menyatakan bahwa pembicara benar-benar ingin bersemangat agar bisa berbicara menggunakan bahasa Inggris.
(25) 安保問題 あ 必 配備 け い
(www.asahi.com) Anpou / mondai / de aru/ tame, / kanarazu / haibishi-nakerebanaranai.
Keamanan / masalah/ KOP / karena, / pasti / dikerahkan-MOD.
‘Karena itu adalah masalah keamanan, maka hal ini pasti harus dikerahkan.’
Pada kalimat (25), adverbia kanarazu ‘pasti’ memodifikasi verba haibisuru
(26) 順番 ン 必 確認 く い
(Andaawea, Eps.3, 01:28:26) Junban / to / sutairu / kanarazu / kakuninshi-tekudasai.
Urutan / PAR / gaya / pasti / mengkonfirmasi-MOD.
‘Pastikan untuk mengkonfirmasiurutan dan gaya.’
Adverbia kanarazu ‘pasti’ pada kalimat (26) memodifikasi verba bentuk perintah kakuninshite kudasai yang menyebabkan penambahan makna adanya pemintaan
yang kuat untuk melakukan sesuatu. Sehingga pada kalimat (26) secara keseluruhan menyatakan bahwa pembicara meminta lawan bicara untuk memastikan dalam mengkonfirmasi urutan dan gaya.
(27) 立 時 口 く 言 言 必 行 う
(Botchan, 35) Hara gatatta / toki / ni / kuchi okiku / to, / mitakoto / mikoto / de /
Marah / ketika / PAR / berbicara / PAR, / dua kata / tiga kata / PAR /
kanarazu / ikitsumat-teshimau.
pasti / berhenti-MOD.
‘Setiap kali aku marah dan berusaha berbicara, kalimatku pasti terhenti begitu sajasetelah dua atau tiga kata.’
3.1.1.2 Adverbia Kanarazu yang Memodifikasi Bentuk Statif
Penulis menemukan 4 data terkait dengan adverbia kanarazu ‘pasti’ yang memodifikasi kata dalam bentuk statif. Namun penulis menggunakan 2 data untuk menganalisis struktur dan makna. Berikut adalah kalimat yang mengandung adverbia kanarazu yang memodifikasi bentuk statif.
(28) 者 必 優 あ 。
‘Setiap orang pasti memiliki kelebihan masing-masing.’
Pada kalimat (28), adverbia kanarazu ‘pasti’ memodifikasi verba statif aru
‘memiliki’. Adverbia kanarazu ‘pasti’ menyebabkan penambahan makna adanya keyakinan atau tanpa keraguan. Nuansa yang dimunculkan yaitu informasi yang diperoleh berasal dari luar. Sehingga pada kalimat (28) secara keseluruhan menyatakan bahwa setiap orang pasti diciptakan dengan memiliki kelebihan masing-masing. memaksakan diri bergabung meski dia tidak diinginkan.’
Sehingga kalimat (29) secara keseluruhan menyatakan bahwa Di dunia ini pasti ada pria yang tak tahu malu seperti badut yang memaksakan diri bergabung meski dia tidak diinginkan.
3.1.2 Struktur dan Makna Adverbia Kitto
Berdasarkan analisis data, didapatkan adverbia kitto yang berarti ‘pasti’ dapat memodifikasi kata dalam bentuk aktivitas maupun bentuk statif. Kemudian dari segi makna, adverbia kitto ‘pasti’ dapat memodifikasi pada kalimat yang menyatakan tidak salah lagi, niat, dan keinginan yang kuat. Penulis menemukan 20 data terkait dengan adverbia kitto, namun penulis menggunakan 10 data untuk menganalisis struktur dan makna. Analisis struktur dan makna adverbia kitto akan dijelaskan sebagai berikut.
3.1.2.1 Adverbia Kitto yang Memodifikasi Verba Aktivitas
Penulis menemukan 14 data terkait dengan adverbia kitto ‘pasti’ yang memodifikasi verba aktivitas. Namun penulis menggunakan 6 data untuk menganalisis struktur dan makna. Berikut adalah kalimat yang mengandung adverbia kitto yang memodifikasi verba aktivitas.
(30) 沙織 あ 呼 合 思い
(Enjeru Haato, Eps.4, 32:18)
Kitto / Saori / san / to / anata / ga /yobiat-ta / n / da /
Pasti / Saori / SUF / PAR / kamu / PAR / saling memanggil-KL / MOD / KOP /
to / omoimasu.
PAR / saya pikir.
Pada kalimat (30), adverbia kitto ‘pasti’ memodifikasi verba bentuk lampau yobiatta ‘saling memanggil’. Adverbia kitto ‘pasti’ pada kalimat di atas menyebabkan penambahan makna tidak salah lagi. Sehingga pada kalimat (30) secara keseluruhan pembicara menyatakan bahwa Saori dan lawan bicara pasti saling memanggil satu sama lain.
(31) ママ 星 見
(Enjeru Haato, Eps.3 38:47)
Mama / mo / kitto / dokoka / de / onaji / hoshi / o /miteru-tte.
Ibu / PAR / pasti / suatu tempat / PAR / sama / bintang / PAR / melihat-MOD.
‘Ibu juga pasti sedang melihat bintang yang sama di suatu tempat.’
Pada kalimat (31), adverbia kitto ‘pasti’ memodifikasi verba ‘melihat’. Verba miru berubah bentuk menjadi miteru menyatakan aktivitas sedang berlangsung. Adverbia kitto ‘pasti’ pada kalimat di atas menyebabkan penambahan makna adanya keyakinan yang kuat atau tanpa keraguan. Sehingga kalimat (31) secara keseluruhan menyatakan bahwa di suatu tempat Ibu juga pasti melihat bintang yang sama.
(32) 明日 方 う く い
(www.ejje.weblio.jp) Ashita / no / yuugata, / kitto / uchi / e / yot-tekudasai.
Besok / PAR / sore, / pasti / rumah / PAR / bertemu-MOD.
‘Besok sore, pastikan untuk bertemu di rumah saya.’
(33) 時前 家 帰
(www.ejje.weblio.jp) Roku ji / mae / ni / wa /kitto / ie / kaet-tekimasu.
Jam 6 / sebelum / PAR / PAR / pasti / rumah / akan pulang-MOD.
‘Saya pasti akan pulang ke rumah sebelum pukul 6.’
Pada kalimat (33), adverbia kitto ‘pasti’ memodifikasi verba kaette kimasu
‘pulang’. Adverbia kitto ‘pasti’ menyebabkan penambahan makna adanya niat yang kuat. Sehingga kalimat (33) secara keseluruhan menyatakan bahwa pembicara berniat akan pulang ke rumah sebelum pukul 6.
(34) あ い
(www.ejje.weblio.jp) Anata / no / koto / wa / kitto / wasure-nai.
Kamu / PAR / hal / PAR / pasti / melupakan-NEG.
‘Aku pasti tidak akan melupakanmu.’
Pada kalimat (34), adverbia kitto ‘pasti’ memodifikasi verba bentuk negasi wasurenai ‘tidak melupakan’. Adverbia kitto ‘pasti’ menyebabkan penambahan makna adanya keyakinan yang kuat atau tanpa keraguan. Sehingga pada kalimat (34) secara keseluruhan menyatakan bahwa pembicara memastikan untuk tidak melupakan lawan bicara.
(35) 昨日 変わ い今日 過 明日 迎え
(Watashi o Mitsukete, Eps.1 18:01) Kinou / to / kawara-nai / kyou / o / sugoshi, / soshite /kitto / Kemarin / PAR / berubah-NEG/ hari ini / PAR / menghabiskan, / kemudian / pasti /
onaji / ashita / o / mukaeru.
sama / besok / PAR / menyambut.
‘Saya menghabiskan (waktu) hari ini yang tidak berubah dengan kemarin, kemudian saya pasti menyambut besok yang sama.’
adanya keinginan yang kuat. Sehingga kalimat (35) secara keseluruhan menyatakan bahwa pembicara benar-benar menginginkan untuk bisa bertemu dengan hari yang sama di esok hari.
3.1.2.2 Adverbia Kitto yang Memodifikasi Bentuk Statif
Penulis menemukan 6 data terkait dengan adverbia kitto ‘pasti’ yang memodifikasi kata dalam bentuk statif. Namun penulis menggunakan 4 data untuk menganalisis struktur dan makna. Berikut adalah kalimat yang mengandung adverbia kitto ‘pasti’ yang memodifikasi bentuk statif.
(36) 寂 い人 寂 い人 出会う いい あ
(Hanamoyu, Eps.2 36:03) Sabishii / hito / to / sabishii / hito / ga / deautara, /kitto / ii / koto /
Sepi / orang / PAR / sepi / orang / PAR / jika bertemu, / pasti / baik / hal /
ga /aru / n / yatte.
PAR / ada / MOD / PAR.
‘Ku dengar jika dua orang kesepian bertemu, pasti ada hal baik yang terjadi.’
Pada kalimat (36), adverbia kitto ‘pasti’ memodifikasi verba statif aru ‘ada’. Adverbia kitto ‘pasti’ menyebabkan penambahan makna adanya keyakinan yang kuat. Sehingga pada kalimat (36) secara keseluruhan menyatakan jika ada dua orang kesepian bertemu, pasti ada hal baik yang terjadi.
(37) 美味 い 思い
(www.ejje.weblio.jp) Sore / wa / kitto / oishii / to / omoimasu.
Itu / PAR / pasti / indah / PAR / berpikir.
Pada kalimat (37), adverbia kitto ‘pasti’ memodifikasi adjektiva-i oishii ‘indah’. Adverbia kitto ‘pasti’ menyebabkan penambahan makna adanya keyakinan yang kuat. Sedangkan bentuk ~to omoimasu ‘berpikir’ menunjukkan pemikiran yang dimiliki oleh pembicara. Sehingga pada kalimat (37) secara keseluruhan menyatakan bahwa pembicara meyakini bahwa hal itu pasti indah.
(38) 担任 先生 思い
(Gisou Fuufu, Eps.9 04:23)
Kitto / tannin / no / Sensei / da / to / omoimasu.
Pasti / wali kelas / PAR / guru / KOP / PAR / berpikir.
‘Saya pikir (dia) pastiwali kelasnya.’
Pada kalimat (38), adverbia kitto ‘pasti’ memodifikasi frasa nomina tannin no sensei ‘wali kelas’. Adverbia kitto menyebabkan penambahan makna tidak salah lagi. Sedangkan bentuk ~to omoimasu ‘berpikir’ menunjukkan pemikiran yang dimiliki oleh pembicara. Sehingga pada kalimat (38) secara keseluruhan menyatakan bahwa pembicara meyakini bahwa orang tersebut pasti wali kelas orang yang sedang dibicarakan.
3.1.3 Struktur dan Makna Adverbia Tashikani
Berdasarkan analisis data, didapatkan bahwa adverbia tashikani yang
menganalisis struktur dan makna. Analisis struktur dan makna adverbia tashikani akan dijelaskan sebagai berikut.
3.1.3.1 Adverbia Tashikani yang Memodifikasi Verba Aktivitas
Penulis menemukan 8 data terkait dengan adverbia tashikani ‘pasti’ yang memodifikasi verba aktivitas. Namun penulis menggunakan 2 data untuk menganalisis struktur dan makna. Berikut adalah kalimat yang mengandung adverbia tashikani ‘pasti’ yang memodifikasi verba aktivitas.
(39) 俺 確 目 見 。
(Hanamoyu, Eps.9 06:58) Ore / mo / tashikani/ kono / me / de / mi-ta.
Saya / PAR / pasti / ini / mata / PAR / melihat-KL.
‘Aku juga pasti melihatnya sendiri.’
Pada kalimat (39), adverbia tashikani ‘pasti’ memodifikasi verba bentuk lampau mita ‘melihat’. Adverbia tashikani ‘pasti’ menyebabkan penambahan makna tidak salah lagi. Sehingga pada kalimat (39) secara keseluruhan menyatakan bahwa pembicara pasti melihat dengan matanya sendiri.
(40) 確 首都圏 地方 向 う人 増え
‘Orang menuju ke suatu wilayah dari daerah metropolitan Tokyo pastitelah meningkat.’
(40) secara keseluruhan menyatakan adanya peningkatan jumlah penduduk yang berpidah ke suatu daerah yang berasal dari daerah metropolitan Tokyo.
3.1.3.2 Adverbia Tashikani yang Memodifikasi Bentuk Statif
Penulis menemukan 7 data terkait dengan adverbia tashikani ‘pasti’ yang memodifikasi kata dalam bentuk statif. Namun penulis menggunakan 2 data untuk menganalisis struktur dan makna. Berikut adalah kalimat yang mengandung adverbia tashikani yang memodifikasi bentuk statif.
(41) 確 首相 人 務員 い
(www.asahi.com)
Tashikani / shushoufujin / wa / koumuin / dewa-nai.
Pasti / istri Perdana Menteri / PAR / pegawai negeri / KOP-NEG.
‘Istri Perdana Menteri pasti bukan pegawai negeri.’
Pada kalimat (41), adverbia tashikani ‘pasti’ memodifikasi nomina bentuk negasi koumuin dewanai ‘bukan pegawai negeri’. Adverbia tashikani ‘pasti’ menyebabkan penambahan makna tidak salah lagi. Sehingga kalimat (41) secara keseluruhan menyatakan bahwa seorang istri Perdana Menteri pasti bukan pegawai negeri.
(42) 穴 確 大 い
(www.asahi.com) Sono / ana / wa /tashikani / ookii.
Itu / lubang / PAR / pasti / besar.
‘Lubangnyapastibesar.’
3.2 Relasi Makna Adverbia Kanarazu, Kitto dan Tashikani
3.2.1 Subtitusi Adverbia Kanarazu
Apabila adverbia kanarazu disubtitusikan dengan adverbia kitto, maka akan menjadi seperti berikut.
(43) 必 あ 待 。
(Hanamoyu, Eps.5, 09:41)
Haha / wa / kanarazu / anata / o / mat-temasu / yo.
Ibu / PAR / pasti / kamu / PAR / menunggu-ASP / PAR.
‘Ibu pasti sedang menunggumu.’
(43a) あ 待 。
Haha / wa / kitto / anata / o / mat-temasu / yo.
Ibu / PAR / pasti / kamu / PAR / menunggu-ASP / PAR.
‘Ibu pasti sedang menunggumu.’
Setelah adverbia kanarazu pada kalimat (43) disubtitusikan dengan adverbia kitto, kalimat (43a) berterima. Dilihat dari segi struktur adverbia kitto dapat memodifikasi verba bentuk aktivitas yang sedang berlangsung. Sedangkan dilihat dari maknanya, adverbia kitto dapat menyebabkan penambahan makna adanya keyakinan atau tanpa keraguan. Kemudian dilihat dari nuansanya, adverbia kanarazu dan kitto juga dapat menyatakan informasi yang diperoleh dari apa yang dilihat oleh pembicara. Sehingga adverbia kanarazu pada kalimat (43) dapat disubtitusikan oleh adverbia kitto.
(44) 順番 ン 必 確認 く い
(Mantaunya, Eps.3 01:28:26) Junban / to / sutairu / kanarazu / kakuninshi-tekudasai.
Urutan / PAR / gaya / pasti / mengkonfirmasi-MOD.
(44a) 順番 ン 確認 く い Junban / to / sutairu / kitto / kakuninshi-tekudasai.
Urutan / PAR / gaya / pasti / mengkonfirmasi-MOD.
‘Pastikan untuk mengkonfirmasiurutan dan gaya.’
Setelah adverbia kanarazu pada kalimat (44) disubtitusikan dengan adverbia kitto, kalimat (44a) berterima. Dilihat dari segi struktur adverbia kitto dapat memodifikasi verba bentuk perintah. Sedangkan dilihat dari maknanya, adverbia kitto dapat menyebabkan penambahan makna adanya tanpa keraguan. Sehingga adverbia kanarazu pada kalimat (44) dapat disubtitusikan oleh adverbia kitto.
(45) 必 戻 。
Setelah adverbia kanarazu pada kalimat (45) disubtitusikan dengan adverbia kitto, kalimat (45a) berterima. Dilihat dari segi struktur adverbia kitto dapat memodifikasi verba bentuk aktivitas. Sedangkan dilihat dari maknanya, adverbia kitto dapat menyebabkan penambahan makna adanya niat. Sehingga adverbia kanarazu pada kalimat (45) dapat disubtitusikan oleh adverbia kitto.
(46) 必 英語 う 頑張 い 。
(www.ejje.weblio.jp)
Kanarazu / eigo / o / hanaseru / you / ni / ganbari-tai / desu.
Pasti / bahasa Inggris/ PAR/ bisa berbicara / agar/ PAR/ bersemangat-MOD / KOP.
(46a) 英語 う 頑張 い 。
Kitto / eigo / o / hanaseru / you / ni / ganbari-tai / desu.
Pasti / bahasa Inggris/ PAR/ bisa berbicara / agar/ PAR/ bersemangat-MOD / KOP.
‘Saya pasti ingin bersemangat agar bisa berbicara menggunakan bahasa Inggris.’
Setelah adverbia kanarazu pada kalimat (46) disubtitusikan dengan adverbia kitto, kalimat (46a) berterima. Dilihat dari segi struktur adverbia kitto dapat memodifikasi verba bentuk keinginan. Sedangkan dilihat dari maknanya, adverbia kitto dapat menyebabkan penambahan makna keinginan yang kuat. Sehingga adverbia kanarazu pada kalimat (46) dapat disubtitusikan oleh adverbia kitto.
(47) 立 時 口 く 言 言 必 行 う
(Botchan, 35) Hara gatatta / toki / ni / kuchi okiku / to, / mitakoto / mikoto / de /
Marah / ketika / PAR / berbicara / PAR, / dua kata / tiga kata / PAR /
kanarazu / ikitsumat-teshimau.
pasti / berhenti-MOD.
‘Setiap kali aku marah dan berusaha berbicara, kalimatku pasti terhenti
begitu saja setelah dua atau tiga kata.’
(47a) 立 時 口 く 言 言 行
‘Setiap kali aku marah dan berusaha berbicara, kalimatku pasti terhenti
begitu saja setelah dua atau tiga kata.’
dari diri pembicara. Sehingga adverbia kanarazu pada kalimat (47) dapat
‘Setiap orang pasti memiliki kelebihan masing-masing.’
(48a) 者 優 あ 。
‘Setiap orang pasti memiliki kelebihan masing-masing.’
Setelah adverbia kanarazu pada kalimat (48) disubtitusikan dengan adverbia kitto, kalimat (48a) berterima. Dilihat dari strukturnya, adverbia kitto dapat memodifikasi kata dalam bentuk statif. Kemudian dari segi maknanya, adverbia kitto dapat menyebabkan penambahan makna keyakinan atau tanpa keraguan. Sehingga adverbia kanarazu pada kalimat (48) dapat disubtitusikan oleh adverbia kitto.
3.2.2 Subtitusi Adverbia Kanarazu dengan Tashikani
Sementara itu, apabila adverbia kanarazu disubtitusikan dengan adverbia tashikani, maka akan menjadi seperti berikut.
Setelah adverbia kanarazu pada kalimat (49) disubtitusikan dengan adverbia tashikani, kalimat (49a) berterima. Dilihat dari strukturnya, adverbia tashikani dapat memodifikasi verba bentuk aktivitas. Kemudian dari segi maknanya, adverbia tashikani dapat menyebabkan penambahan makna keyakinan atau tanpa keraguan.
Sehingga adverbia kanarazu pada kalimat (49) dapat disubtitusikan oleh adverbia tashikani.
(50) 順番 ン 必 確認 く い
(Mantaunya, Eps.3 01:28:26) Junban / to / sutairu / kanarazu / kakuninshi-tekudasai.
Urutan / PAR / gaya / pasti / mengkonfirmasi-MOD.
‘Pastikan untuk mengkonfirmasiurutan dan gaya.’
(50a) 順番 ン 確 確認 く い
Junban / to / sutairu / tashikani / kakuninshi-tekudasai.
Urutan / PAR / gaya / pasti / mengkonfirmasi-MOD.
‘Pastikan untuk mengkonfirmasiurutan dan gaya.’
Setelah adverbia kanarazu pada kalimat (50) disubtitusikan dengan adverbia tashikani, kalimat (50a) berterima. Dilihat dari strukturnya, adverbia tashikani dapat memodifikasi verba bentuk aktivitas. Kemudian dari segi maknanya, adverbia tashikani dapat menyebabkan penambahan makna keyakinan atau tanpa keraguan.
Selain itu, adverbia tashikani juga hanya digunakan untuk menyampaikan informasi yang berasal dari diri pembicara. Sehingga adverbia kanarazu pada kalimat (50) dapat disubtitusikan oleh adverbia tashikani.
(51) 必 戻 。
(Shitamachi Roketto, Eps.8 40:27)
Kanarazu / mata / koko / ni / modot-tekimasu.
Pasti / lagi / sini / PAR / kembali-MOD.
(51a) 確 戻 。
Tashikani / mata / koko / ni / modot-tekimasu.
Pasti / lagi / sini / PAR / kembali-MOD.
‘Saya pasti kembali ke sini lagi.
Setelah adverbia kanarazu pada kalimat (51) disubtitusikan dengan adverbia tashikani, kalimat (51a) berterima. Dilihat dari strukturnya, adverbia tashikani dapat memodifikasi verba bentuk aktivitas. Kemudian dari segi maknanya, adverbia tashikani menyebabkan penambahan makna tanpa keraguan. Sehingga adverbia kanarazu pada kalimat (51) dapat disubtitusikan oleh adverbia tashikani.
(52) 必 英語 う 頑張 い 。
(www.ejje.weblio.jp)
Kanarazu / eigo / o / hanaseru / you / ni / ganbari-tai / desu.
Pasti / bahasa Inggris/ PAR/ bisa berbicara / agar/ PAR/ bersemangat-MOD / KOP.
‘Saya pasti ingin bersemangat agar bisa berbicara menggunakan bahasa Inggris.’
(52a)* 確 英語 う 頑張 い 。
Tashikani / eigo / o / hanaseru / you / ni / ganbari-tai / desu.
Pasti / bahasa Inggris/ PAR/ bisa berbicara / agar / PAR/ bersemangat-MOD/ KOP.
‘Saya pasti ingin bersemangat agar bisa berbicara menggunakan bahasa Inggris.’
Setelah adverbia kanarazu pada kalimat (52) disubtitusikan dengan adverbia tashikani, kalimat (52a) tidak berterima. Dilihat dari strukturnya, adverbia tashikani
(53) 立 時 口 く 言 言 必 行 う (Botchan, 35) Hara gatatta / toki / ni / kuchi okiku / to, / mitakoto / mikoto / de /
Marah / ketika / PAR / berbicara / PAR, / dua kata / tiga kata / PAR /
kanarazu / ikitsumat-teshimau.
pasti / berhenti-MOD.
‘Setiap kali aku marah dan berusaha berbicara, kalimatku pasti terhenti
begitu saja setelah dua atau tiga kata.’
(53a)* 立 時 口 く 言 言 確 行 う
Hara gatatta / toki / ni / kuchi okiku / to, / mitakoto / mikoto / de / Marah / ketika / PAR / berbicara / PAR, / dua kata / tiga kata / PAR /
tashikani / ikitsumat-teshimau.
pasti / berhenti-MOD.
‘Setiap kali aku marah dan berusaha berbicara, kalimatku pasti terhenti
begitu saja setelah dua atau tiga kata.’
Setelah adverbia kanarazu pada kalimat (53) disubtitusikan dengan adverbia tashikani, kalimat (53a) tidak berterima. Dilihat dari strukturnya, adverbia tashikani
dapat memodifikasi verba bentuk aktivitas. Tetapi dari segi maknanya, adverbia tashikani tidak menyebabkan penambahan makna aktivitas yang dilakukan berulang-ulang. Selain itu, adverbia tashikani juga tidak digunakan untuk menyampaikan informasi yang berasal dari diri pembicara. Sehingga adverbia kanarazu pada kalimat (53) tidak dapat disubtitusikan oleh adverbia tashikani.
(54) 者 必 優 あ 。
‘Setiap orang pasti memiliki kelebihan masing-masing.’
(54a)* 者 確 優 あ 。
Setelah adverbia kanarazu pada kalimat (54) disubtitusikan dengan adverbia tashikani, kalimat (54a) tidak berterima. Meskipun dari segi makna adverbia tashikani dapat menyebabkan penambahan makna keyakinan atau tanpa keraguan
dan nuansa yang dimunculkan menyatakan informasi keyakinan yang berasal dari luar, namun dilihat dari strukturnya, adverbia tashikani dapat memodifikasi verba bentuk statif. Sehingga adverbia kanarazu pada kalimat (54) tidak dapat disubtitusikan oleh adverbia tashikani.
3.2.3 Subtitusi Adverbia Kitto dengan Kanarazu
Apabila adverbia kitto disubtitusikan dengan adverbia kanarazu, maka akan menjadi seperti berikut ini.
‘Saya pikir Saori dan kamu pastisaling memanggilsatu sama lain.’
(55a)* 必 沙織 あ 呼 合 思い
kanarazu / Saori / san / to / anata / ga /yobiat-ta / n / da /
Pasti / Saori / SUF / PAR / kamu / PAR / saling memanggil-KL / MOD / KOP /
to / omoimasu.
PAR / saya pikir.
‘Saya pikir Saori dan kamu pastisaling memanggilsatu sama lain.’
kitto lebih menekankan pada keyakinan berdasarkan pemikiran sendiri. Sehingga adverbia kitto pada kalimat (55) tidak dapat disubtitusikan oleh adverbia kanarazu.
(56) 来年 夏休 帰
(Botchan, hal 22) Rainen / no / natsu / yasumi / ni / wa / kitto / kaeru.
Tahun depan / PAR / musim / panas / PAR / PAR / pasti / pulang.
‘Aku pasti pulangsaat liburan musim panas tahun depan.’
(56a) 来年 夏休 必 帰
Rainen / no / natsu / yasumi / ni / wa / kanarazu / kaeru.
Tahun depan / PAR / musim / panas / PAR / PAR / pasti / pulang.
‘Aku pasti pulangsaat liburan musim panas tahun depan.’
Setelah adverbia kitto pada kalimat (56) disubtitusikan dengan adverbia kanarazu, kalimat (56a) berterima. Dilihat dari strukturnya, adverbia kanarazu dapat memodifikasi verba bentuk aktivitas. Kemudian dari segi maknanya, adverbia kanarazu dapat menyebabkan penambahan makna adanya niat yang kuat. Sehingga
adverbia kitto pada kalimat (56) dapat disubtitusikan oleh adverbia kanarazu.
(57) あ い
(www.ejje.weblio.jp) Anata / no / koto / wa / kitto / wasure-nai.
Kamu / PAR / hal / PAR / pasti / melupakan-NEG.
‘Aku pasti tidak akan melupakanmu.’
(57a)* あ 必 い
Anata / no / koto / wa / kanarazu / wasure-nai.
Kamu / PAR / hal / PAR / pasti / melupakan-NEG.
‘Aku pasti tidak akan melupakanmu.’